Minggu, 22 November 2009
1. Mata Pelajaran : Seni Budaya
2. Bahan Kajian : Seni Teater
3. Kelas/Semester : VII/1
4. Kompetensi Dasar : Merancang pertunjukan teater
5. Indikator :
Membuat rencana pertunjukan teater daerah dari cerita cerita daerah yang dipilih.
Melakukan latihan pemeranan bersama kelompok
6. Nama Kelompok :.............................................Kelas.......................
Ketua :.......................................................................................................................................
Anggota : 1.....................................................................................................................................
2.....................................................................................................................................
3......................................................................................................................................
4.....................................................................................................................................
5......................................................................................................................................
6.....................................................................................................................................
7......................................................................................................................................
8.....................................................................................................................................
Peran :
1........................................................................sebagai..................................................
2........................................................................sebagai..................................................
3........................................................................sebagai..................................................
4........................................................................sebagai..................................................
5........................................................................sebagai..................................................
6........................................................................sebagai..................................................
7........................................................................sebagai..................................................
8........................................................................sebagai..................................................
Minggu, 15 November 2009
AYO BERLATIH TEATER
BLOCKING
1. Pengertian
Blocking adalah gerakan fisik atau penataan sikap tubuh seluruh aktor di atas panggung. Juga bisa diartikan sebagai aturan perpindahan tempat dari titik satu ke titik yang lainya bagi actor. Blocking memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah pertunjukan seni teater karena dengan blocking yang benar, maksud kalimat yang diucapkan oleh actor akan mudah dipahami oleh penonton. Di samping itu blocking juga dapat mempertegas isi kalimat. Jika bloking dilakukan dengan baik, maka pemain akan memberikan pengertian maksimum kepada penonton dan pemain juga akan menemukan karakter yang dimainkan melebihi dari apa yang diprkirakan demikian bila sebaliknya.
2. Fungsi Blocking
a. Menterjemahkan dialog ke dalam sikap tubuh sehingga penonton dapat melihat dan mengerti
b. Sebagai pondasi bagi actor untuk membangun karakter dalam pertunjukan
c. Menciptakan komposisi panggung yang baik
Fungsi blocking tersebut akan tercapai dengan baik apabila hal-hal berikut ini diperhatikan dalam menciptakan suatu blocking yaitu :
a. Setiap perubahan aksi dalam suatu adegan harus jelas dalam keseluruhan lakon.
b. Agar perubahan menjadi jelas maka perubahan tersebut harus dapat terlihat jelas oleh mata penonton
c. Setiap perubahan aksi dalam adegan harus disejajarkan dengan perubahan aktivitas di atas panggung yang dapat dilihat oleh mata.
3. Pembagian Area Panggung
Panggung dibagi menjadi 9 area yaitu : tengah, kanan, kiri, tengah depan, kanan depan, kiri depan, tengah belakang, kanan belakang dan kiri belakang. Penentuan letak kanan kiri didasarkan arah hadap actor ke penonton , kanan adalah kananya pemain bukan kananya penonton
Selasa, 29 September 2009
Awalnya teater tradisi dibuat sebagai tujuan sarana upacara adat istiadat. Tradisi Ruwatan, dan Bersih desa (Slametan Kampung) banyak yang menggunkan teater sebagai sarana kelengkapan uapcara adat tersebut. Misalnya Kebo-keboan, Perang Bakat, Barong Ider Bumi dan lain sebagainya.
Keberadaan teater daerah di Nusantara selanjutnya mempunyai fungsi masing-masing dalam kehidupan sehari-hari. Sebut saja misalnya seseorang menonton Wayang Kulit apa yang dia dapatkan sepulang dari menonton teater tersebut. Seorang mungkin akan mendapatkan ajaran-ajaran yang penting yang disampaikan dalam lakon tersebut. Dalam hal ini teater berfungsi sebagai sarana informasi dan sarana pendidikan sebagai penyampai pesan kepada masyarakat.
Sebagaian orang mungkin juga merasa terhibur dengan lawakan-lawakan dari para punakawan maupun Limbukan, ini teater berfungsi sebagai hiburan. Fungsi yang lain adalah sebagai media berekspresi.
E. Merancang Pertunjukan Teater Daerah
Taeter dapat didefinisikan dalam arti yang luas dan sempit. Dalam arti yang luas taeter adalah segala tontonan yang dipertunjukan di depan orang banyak misalnya, ludruk, ketoprak, wayang orang, Mocoan Campursari, Janger ( Damarwulan), Jaranan, akrobat, sulapan dan lain sebagainya. Dalam arti sempit teater dapat dijelaskan sebagai kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan kembali diatas pentas, dan disaksikan orang banyak. Pertunjukan tersebut menggunakan media :
a. Percakapan,
b. Gerak dan Laku,
c. dengan atau tanpa Dekor,
d. didasarkan pada Naskah Tertulis (hasil seni sastra) ,
e. dengan atau tanpa Musik,
f. Nyanyian dan Tarian.
Menurut uraian diatas, pementasan teater harus berdasarkan pada naskah tertulis. Pengertian berlaku karena pengaruh dari perkembangan teater barat modern. Dengan begitu bukan berarti teater tanpa naskah tertulis tidak digolongkan sebagai teater. Teater dengan naskah tertulis hanya digunakan sebagai penanda awalnya teater modern. Teater tradisi atau daerahbanyak yang menggunakan cerita daru mulut ke mulut sebagai sumber utama cerita dan bahan dasar ekspresi. Tetapi pada perkembangan lebih lanjut banyak teater daerah yang sudah menggunakan naskah tertulis sebagai sumber scerita utamnya. Oleh karena itu teater daerah diberi batasan dengan seni pertunjukan yang memiliki ciri-ciri khas daerah tertentu. Misalnya saja adalah bahasa yang digunakan sebagai percakapannya.
Teater daerah dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Teater Tradisional
2. Teater Daerah Baru
Macaan Aljin adalah bentuk teater tradisional khas Banyuwangi. Teater komedi ini sering dinilai menggunakan prinsip-prinsip teater modern, misalnya dari bentuk pangung yang lebih bebas dengan panggung arena serta dialognya yang begitu mengalir bebas penuh improvisasi. Bahkan penonton sering dilibatkan dalam dialog interaktifnya. Lakon yang dibawakan adalah lakon kehidupan sehari-hari seperti Mak Kuwalon, bahkan terkadang juga lakon-lakon yang lebih serius seperti Minak Jinggo Dayun. Macaan Aljin memberikan guyonan segar yang begitu dominan pada pementasannya sehingga, Aljin lebih dekat dengan dagelan dari Jawa Tengah. Dalam setiap pementasannya Macaan Aljin selalu membawakan Macaan atau membaca kitab Barjanji yang berisi ajaran ajaran islam , dari macaan inilah teater ini sangat khas dan berbeda dengan lainnya. Alat musiknya yang digunakan adalah gamelan Banyuwangian seperti musik Gandrung ditambah dengan angklung atau juga ditambah dengan rebana dan Jidor. Tokohnya adalah Aljin penggagas sekaligus aktor utama dari Macaan Pacul Gowang, juga ada Januri, dan Onah anggota dari Pacul Gowang. Sekarang Pacul Gowang dari Gentengwetan sendiri sudah bubar dan konsep-konsepnya diteruskan oleh Mesran dan Jubaidi dari Rogojampi.
Jumat, 28 Agustus 2009
1. Janger ( Damarwulan )
Janger, Damarwulan atau Jinggoan begitu orang menyebutnya adalah bentuk penyajian teater tradisional yang berasal dari Banyuwangi. Kalau diamati kesenian ini adalah wujud perkawinan Budaya antara Teater Jawa Timuran dan Teater dari Bali. Alat musik yang dipakai adalah gamelan Bali yang berlaras pelog. Sedangkan bentuk panggung serta seting dekornya hampir sama dengan Ludruk. Teater ini menggunakan tabir dengan kain-kain yang dapat digulung untuk mengganti masing-masing setingnya.Cerita-cerita yang dibawakan antara lain cerita-cerita Panji seperti Panji Asmara Bangun dan Dewi Sekartaji, Babad Blambangan (Minak Jinggo Dayun, Damarwulan Ngarit , Minak Jinggo Diwisuda, cerita sejarah seputar Banyuwangi juga sering dipentaskan seperti Agung Wilis, Prabu Tawang Alun, Sayu Wiwit.
Teater ini menyajikan Tari, Tembang, Musik, untuk menghantar lakonnya.. Konon nama Damarwulan diberikan kepada bentuk teater ini karena seringnya melakonkan serial Damarwulan. Sebagian orang juga ada yang menamkan Jinggoan k mengambil dari nama tokoh yang sering dimainkan yaitu Minak Jinggo.
Kamis, 13 Agustus 2009
Sabtu, 01 Agustus 2009
Apa Sih Teater itu?
Pengertian Teater
Teater berasal dari bahasa Yunani yang berarti gedung atau tempat pertunjukan. Kata teater dalam bahasa Inggris theater mengandung pengertian antara lain :
1. Gedung pertunjukan, tempat orang menonton pertunjukan
2. Tontonan yang disajikan di gedung pertunjukan terutama yang menyajikan lakon
3. Adegan, permainan yang dipandang sebagai drama atau bahan-bahan dramatik
Di dalam masyarakat kita teater lebih didekatkan pada pengertian drama dan seputar akting. Pada jaman penjajahan di Indonesia dahulu teater sudah ada yang dikenal dengan toneel. Budayawan dari Surakarta Sri Paduka Mangkunegara VII menggunakan istilah Sandiwara untuk teater. Sandiwara berasal dari dua kata yaitu Sandi dan Warah, sandi berarti tersamar atau terselubung atau juga rahasia, sedangkan warah berarti ajaran, atau nasihat atau juga didikan. Jadi sandiwara adalah pendidikan atau nasihat yang tersamar.
Sandiwara sendiri berarti sebuah bentuk seni peretunjukan dengan peraga manusia sebagai pemain yang membawakan lakon ajaran atau didikan yang tersamar. Biasanya sandiwara menggunakan iringan alat musik gamelan atau karawitan.
B. Aspek Pendukung Seni Teater
Di dalam penyajiannya teater merupakan bentuk seni pertunjukan yang kompleks. Dalam teater tercakup beberapa seni lain yang ikut mendukung keberadaan seni teater. Seperti seni sastra, seni peran, seni gerak, seni rupa, seni musik, bahkan pula seni tari.
Teater menggunakan seni sastra sebagai bahan dasar dari cerita dan dialogmya. Sedangkan seni peran atau akting merupakan bagian yang pokok yang membedakan seni drama atau teater berbeda dengan seni-seni lainnya. Peniruan watak, gerak-gerik serta
Seni Musik juga merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam penyajian teater. Musik dalam teater bukan lagi hadir sebagai pengiring atau pemanis dalam penyajian teater. Tetapi bahkan bisa sebagai pembentuk dan penegas suasana adegan. Bahkan yang terpenting musik bisa hadir sebagai pembeda dari karakter tokoh saat pemunculannya.
Seni tari sering dipakai sebagai dasar pembentuk karakter bagi seorang pemain. Gerak lembut, atau gerak penuh emosional dapat disajikan dengan gerak tari. Tari juga dapat digunakan untuk menggantikan gerak biassa menjadi gerak maknawi yang indah. Terkadang gerakan tari bisa menggambarkan simbol-simbol tertentu.
C. Bentuk-bentuk Seni Teater
Bentuk drama/teater berdasarkan wujud penyajiannya dibedakan menjadi tiga yaitu:
1. Tragedi
2. Komedi
3. Tragedi Komedi
Kisah-kisah tragedi ini misalnya kisah Jayaprana dan Layonsari dari Bali. Dimana kedua orang ini harus memilih mati daripada harus dipisahkan cintanya oleh kedua orang tua mereka..
2. Drama Komedi
Drama jenis ini adalah drama yang isi ceritanya penuh dengan humor. Dalam kisahnya biasanya berakhir dengan bahagia (Happy Ending). Drama jenis ini awalnya dipentaskan bagi Dewa apollo atau dewa matahari yang memberi kehidupan dan kesuburan di muka bumi. Istilah komedi berasal dari cosmos yang artinya gembira atau senang. Waktu itu Dipentaskan di Yunani orang-orang menggunakan topeng binatang sambil menari mementaskan kegembiraan sebagai wujud syukur. Di Indonesia Drama komedi sangat berkembang di daerah. Banyak sekali kelompok-kelompok teater yang bisa berkembang di masyarakat. Sebut saja misalnya kelompok Dagelan, sebut saja misalnya Srimulat. Kelompok dagelan ini telah banyak melahirkan tokoh-tokoh terkenal seperti Timbul, Tessy, Basuki, Nunung, Tarzan dan lain -lain. Sedangkan di Betawi juga ada kelompok Lenong yang juga banyak melahirkan tokoh komedi yang terkenal misalnya, Mandra, Mpok Ati, Omas dan lain-lain. Tokoh Komedi yang sangat terkenal bahkan lawakannya juga sering dipakai oleh kelompok-kelompok yang lain misalnya Alm. Benymin S, Alm Bing Slamet.
3. Drama Tragikomedi
Drama jenis ini adalah drama yang menggabungkan antara drama bentuk Tragedi dan bentuk drama komedi. Isi ceritanya memuat kesedihan tetapi didalamnya atau pada tengahannya memuat humoran-humoran segar yang membantu penonton untuk bisa mengikuti kisah atau jalan ceritanya. Didalam pertunjukan wayang orang ditengahnya biasanya ditampilkan tokoh Semar, Petruk, Gareng dan Bagong, Tokoh ini tugasnya memberikan lawakan yang segar untuk menghiasi cerita sedih yang dibawakan oleh pemeran utamanya. Demikian juga dalam pementasan Ludruk, Ketoprak dan Janger (Damarwulan).
Minggu, 26 Juli 2009
Juara Lukis Propinsi
Kamis, 23 Juli 2009
Kontingen Pekan Seni Pelajar Banyuwangi
Jumat, 03 Juli 2009
Puisi karya siswa SMPN 1 Banyuwangi wakili kab. ke propinsi
Minggu, 21 Juni 2009
SMPN 1 Banyuwangi Wakili Kab. Banyuwangi ke Tingkat Propinsi
Jawa Timur Pertahankan Emas di FLS2N
Pemenang FLS2N 2009 Banyuwangi
DAFTAR SISWA DAN PELATIH
MEWAKILI KABUPATEN BANYUWANGI KE TINGKAT PROPINSI
FLSSN (Festival Seni Siswa Nasional) KAB. BANYUWANGI TH. 2009
1. Pemenang Seni Kriya
Nama Pelatih : Drs. Made Widodo
Jabatan : Guru SMPN 1 Atap Rogojampi
Pemusatan Latihan : SMP Satu Atap Rogojampi
NO | NAMA | ASAL SEKOLAH | Cabang/Bidang | Kelas |
1 | Made Yoko Widianto | SMPN 1 Atap Rogojampi | Seni kriya | VIII |
2. Pemenang Seni Lukis
Nama Pelatih : Isprijono S.Pd
Jabatan : Guru SMPN 1 Glagah
Pemusatan Latihan : SMPN 1 Banyuwangi
NO | NAMA | ASAL SEKOLAH | Cabang/Bidang | Kelas |
1 | Fidia Anisa | SMPN 1 Banyuwangi | Seni Lukis | VIII |
3. Pemenang Seni Musik Tradisional
Nama Pelatih : Drs. Moh. Syaiful
Jabatan : Guru SMPN 1 Purwoharjo
Pemusatan Latihan : Sanggar Jingga Putih Gladag Rogojampi
NO | NAMA | ASAL SEKOLAH | Cabang/Bidang | Kelas |
1 | Bimas Yulianto | SMPN 1 Kabat | Musik Tradisi | VIII |
2 | Mohamad Pungki Hartono | SMPN 2 Rogojampi | Musik Tradisi | VIII |
3 | Maulana Ishak | MTs Al Mujahidin | Musik Tradisi | VII |
4 | Jery Maftu Imam | MTs | Musik Tradisi | VII |
5 | Adlin Mustika Alam | SMPN 1 Singojuruh | Musik Tradisi | VII |
4. Pemenang Kreativitas Seni Tari
Pelatih : Drs. Sutaji
Jabatan : Guru SMPN 2 Sempu
Pemusatan Latihan : SMPN 2 Sempu
NO | NAMA | ASAL SEKOLAH | Cabang/Bidang | Kelas |
1 | Ovinda Disi Qurun’in | SMPN 2 Sempu | Seni Tari | VIIc |
2 | Pransiska Amalia Lestari | SMPN 2 Sempu | Seni Tari | VIIe |
3 | Elsa Dwi Febrian | SMPN 2 Sempu | Seni Tari | VIIIe |
4 | Rahayu Puspitasari | SMPN 2 Sempu | Seni Tari | VIIIe |
5 | Ana Wahyunida | SMPN 2 Sempu | Seni Tari | VIIIc |
5. Pemenang Vocal Tunggal/Nyanyi Solo
Nama Pelatih : Drs. Moh. Syaiful
Jabatan : Guru SMPN 1 Purwoharjo
Pemusatan Latihan : SMPN 1 Purwoharjo
NO | NAMA | ASAL SEKOLAH | Cabang/Bidang | Kelas |
1 | Gandes Sembodro Budy | SMPN 1 Purwoharjo | Vokal Tunggal | VIIId |
6. Pemenang Vocal Group
Nama Pelatih : Mas Robin S.Sn
Jabatan : Guru SMPN 1 Muncar
Pemusatan Latihan : SMPN 1 Muncar
NO | NAMA | ASAL SEKOLAH | Cabang/Bidang | Kelas |
1 | Isna Sarofa Nardyani | SMPN 1 Muncar | Vocal Group | VIIIf |
2 | Mohamad Nazir A. Pratama P | SMPN 1 Muncar | Vocal Group | VIIIc |
3 | Bayu Anggara | SMPN 1 Muncar | Vocal Group | VIIIa |
4 | Tolak Nuraini | SMPN 1 Muncar | Vocal Group | VIIId |
5 | M Sofiunuri | SMPN 1 Muncar | Vocal Group | VIIIa |
7. Pemenang Lomba Cipta Cerpen
Nama Pelatih :Suyoto, S.Pd
Jabatan : Guru SMPN 1 Srono
Pemusatan Latihan : SMPN 1 Srono
NO | NAMA | ASAL SEKOLAH | Cabang/Bidang | Kelas |
1 | Norma Fitroh Yulianti | SMPN 1 Srono | Cipta Cerpen | VIII |
8. Pemenang Lomba MTQ Putra
Nama Pelatih :H. Imam Najeh M.Pd
Jabatan : Guru SMPN 1 Glagah
Pemusatan Latihan : SMPN 1 Glagah
NO | NAMA | ASAL SEKOLAH | Cabang/Bidang | Kelas |
1 | Achmad Fajrul Islam | SMPN 1 Giri | MTQ | VIII |
9. Pemenang Lomba MTQ Putri
Nama Pelatih :Nusa Indah S.Ag
Jabatan : Guru SMPN 1 Giri
Pemusatan Latihan : SMPN 1 Giri
NO | NAMA | ASAL SEKOLAH | Cabang/Bidang | Kelas |
1 | Mustika Ratu | MTs Nurul Huda Badean Kabat | MTQ | VIII |
| Banyuwangi, 12 Mei 2009 Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banyuwangi Drs.SULIHTIYONO, MPd Pembina Tingkat I NIP. 130749599 |
syaifulbanyuwangi
Alamat : Jl Bolodewo, No. 60 L Dewo Rogojampi Banyuwangi
No. Telp. 081559518567
Unit Kerja : SMPN 1 Banyuwangi
email: Syaifulmoh.syaiful@yahoo.co.id